Posts

Showing posts with the label puisi

Makhluk Buas

Image
Makhluk buas itu bernama internet. Dunia dalam jentik jari bak panggung megah tempat kita pamer sesuka hati. Unggah tiap detil kehidupan sehari-hari agar semua orang tau betapa asiknya hidupku. Kesana-kemari, orang wajib tahu. Apa yang ku lakukan, orang harus lihat. Apa yang kubeli, harus dipamer. Kalau dipikir, sebegitu ingin dilihatnyakah kita di depan orang-orang? Kadang, Tuhan harus mengalah karena waktunya terbagi untuk ingin dilihat manusia, dibanding Dia. Tapi bukankah itu tujuan internet? Agar dunia melihat makhluk kerdil yang sombong bernama manusia.

Hati-Hati dengan Hati

Image
Hati ini mahal. Kenapa? Karena disitulah Allah melihat kita. Dengan hati, Allah pisahkan antara yang munafik dan yang beriman. Mana yang benci mana yang cinta. Hingga tak usah heran jika kata yang terucap adalah ilustrasi dari hati seseorang. Hati ini mahal. Karena dengannya, kaya-miskin jadi terlihat jelas. Hati ini mahal. Karena disini, makin jelas yang punya harga dan yang murahan. Tapi ingat! Hatimu bukan dihargai dari ucapan seseorang. Kehormatanmu tak ditentukan lewat lisan seseorang. Tapi hati yang baiklah yang jadi takaran jiwa. Sastra Noor Qalam Hati-Hati dengan Hati

Dialektika

Image
Sejauh ini, Ada jutaan pelajaran yang tak mampu ku dapatkan di bangku kuliah. Salah satunya adalah, "Jangan pernah percaya siapapun" Kepercayaan adalah gelas. Ia rapuh dan sensitif. Ku berikan kepada setiap orang yang ku kenal. Sekali kau pecahkan, aku bisa memaafkanmu, namun jangan pernah memaksaku untuk memperbaikinya. Hidup memang penuh dengan orang baik. Hanya saja masalah waktu, kapan mereka menusuk tepat dibelakangmu. Tak peduli seberapa baik dirimu. Berdirilah tegak menjantan. Tak perlu dengki jika harkat dan martabatmu dicibir Perhatikan arah, tetaplah melangkah. Tidaklah pantas singa meladeni anjing. Hidup tak harus menjilat, Demi uang tak harus menggigit, Menolong tak harus menggonggong. Karena hidup tak seanjing itu. Bekerja dengan sepenuh hati di dalam sunyi Biarkan kesuksesanku meletup di dalam senyap. Sekalipun ada yang membicarakan tentang keburukanku, percayalah, Allah sedang menanti ketangguhan hamb

Aku Di Penghujung

Image
          Tak ada yang ingin ku bicarakan selain tentang impian yang menghampa. Terlampau membangkai bersama jiwa-jiwa yang terperangkap dalam liburan. Terlalu terbuai dalam melodi kedamaian hingga sampai sekarang mengapa harus aku merindu pada siksaan masa lalu? Asa dikubur hidup-hidup oleh makhluk bernama ‘ingin sesuka hati lakukan apapun’. Buang saja waktumu, hingga saat sadar kau hanya terbuai oleh fantasi tak berujung.             Berkarya mungkin mengobati luka, tapi tetap tak mampu meraih apa yang ku gapai, atau mungkin belum. Tahun berakhir, menggeser laman baru. Manifestasikan segala ketidakmungkinan. Sedang, aku hanya menghampa melakukan sesuatu yang kian membosankan. Membusuk dan menunggu bumi menelan daging yang semakin menggumpal.           Hingga hari itu Tuhan menepati janji-Nya. Dikeringkan Tiberias, dimunculkan bajingan-bajingan dari rahim setan, dimenangkannya bidak-bidak iblis. Lalu aku masih berpijak dan manja. Tak ingin dihilangkan kesenangan-kesenangan du

Gluntung, Kami Mencintaimu

Image
Katakan, "Adakah yang lebih indah dari kematian?" Menuju kampung terjauh. Pada senja enggan kembali. Sebagaimana maut mencium keningmu tanpa salam. Sehebat apapun dirimu, pada akhirnya, perjalananmu hanya sampai di sini. Menjadi bagian dari substansi bumi. Menjadi seonggok daging bernama. Meninggalkan semua janji dan eksistensi. Dan saat terakhir Tuhan 'kan memanggilmu mesra. يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ . ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً . فَادْخُلِي فِي عِبَادِي . وَادْخُلِي جَنَّتِي “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30) Sastra Noor

Popular posts from this blog

Pacaran Meningkatkan Semangat Belajar?

Simple Past Tense Exercise