Gluntung, Kami Mencintaimu



























Katakan, "Adakah yang lebih indah dari kematian?"

Menuju kampung terjauh. Pada senja enggan kembali.

Sebagaimana maut mencium keningmu tanpa salam.

Sehebat apapun dirimu, pada akhirnya, perjalananmu hanya sampai di sini. Menjadi bagian dari substansi bumi.

Menjadi seonggok daging bernama. Meninggalkan semua janji dan eksistensi.

Dan saat terakhir Tuhan 'kan memanggilmu mesra.


يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ . ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً . فَادْخُلِي فِي عِبَادِي . وَادْخُلِي جَنَّتِي

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30)

Sastra Noor

Comments

Popular posts from this blog

Pacaran Meningkatkan Semangat Belajar?

Simple Past Tense Exercise