Self-Journaling: Pengalaman Mengajar Demokrasi
Hola! Kali ini saya akan berbagi pengalaman mengajar di sekolah negeri dalam pelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5. Dalam semester ini, saya berkesempatan mengajar demokrasi dengan tema Suara Demokrasi. Seperti biasa, saya adalah orang yang aktif mengikuti perkembangan perpolitikan Indonesia, sudah saatnya saya membuka mata mereka yang tertutup. Menyalakan lilin-lilin di dalam kelas agar kualitas demokrasi Indonesia dipikul oleh calon orang-orang yang kritis dan meritokratik.
Dalam hal ini, tujuan akhir dari Suara Demokrasi adalah simulasi pemilihan OSIS. Saya telah membagi beberapa grup di antaranya Komisi Pemilihan OSIS dan beberapa partai. Saya mengajarkan bagaimana demokrasi dibangun: Proses pemilihan yang sehat didasari rekam jejak, profil visi-misi, dan seberapa kreatif cara mereka berkampanye. Sejauh ini mereka sudah membuat logo dan bendera partai, presentasi dalam rangka edukasi demokrasi yang baik dan mengasosiasikan program kerja dalam bentuk siniar.
Ke depannya akan ada banyak jenis kampanye kreatif yang bisa mereka jelajahi seperti membuat kampanye digital lewat konten Reels atau TikTok, video perkenalan partai, wawancara, Seminar, barang dagangan (merchandise), dan sebagainya. Berikut hasil dari karya mereka:
2. Partai Solidaritas Siswa
3. Komisi Pemilihan OSIS (KPO)
4. Partai Berani MajuMenarik, kan? Dengan cara ini, harapan kita adalah terbukanya perspektif mereka tentang politik. Politik dan demokrasi adalah satu kesatuan, perlunya edukasi agar sistem politik kita semakin lebih baik. Bukan hanya itu, di kelas, saya juga menyuruh mereka membuat maskot dan komik pendek untuk mengedukasi di lingkungan sekolah akan pentingnya kesadaran politik. Saat mereka menyelesaikan proyek ini, saya akan memperbaharui artikel ini!
Comments
Post a Comment