Posts

Showing posts with the label Literasi

Pacaran Meningkatkan Semangat Belajar?

Image
Kenapa Siswa Berpacaran? Dalam sekolah tingkat menengah, umur belasan memang tidak bisa dipungkiri. Hormon yang sedang naik-naiknya membuka banyak probabilitas, termasuk menjalin asmara yang belum tepat pada waktunya. Dalam hal ini kita sebut berpacaran. Semua orang-orang yang mengenyam dunia pendidikan pastinya pernah merasa tertarik dengan seseorang. Bisa karena wajahnya, kepribadiannya, statusnya, atau bahkan perlakuannya. Dan setiap hari bertatap muka, bertemu dan saling menyapa sehingga tak jarang bibit-bibit cinta tersemai. Maka mereka mulai menjalin hubungan atas nama cinta. Saling memberi kabar, menjaga dan mengingatkan satu sama lain. Sekolah menjadi tempat yang dinanti setiap hari karenanya. Dampak Positif Tidak bisa dipungkiri, hormon dopamine alias hormon yang membawa kebahagiaan muncul secara berkala disebabkan oleh terjalinnya hubungan asmara. Bisa memberi dampak yang positif berupa semangatnya menjalani kegiatan sekolah. Berikut dampak positif berpacaran saat masa-masa s

Updating Self-Journaling: Pengalaman Mengajar Demokrasi

Image
Hola! Kali ini saya akan berbagi pengalaman mengajar di sekolah negeri dalam pelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5. Dalam semester ini, saya berkesempatan mengajar demokrasi dengan tema Suara Demokrasi. Seperti biasa, saya adalah orang yang aktif mengikuti perkembangan perpolitikan Indonesia, sudah saatnya saya membuka mata mereka yang tertutup. Menyalakan lilin-lilin di dalam kelas agar kualitas demokrasi Indonesia dipikul oleh calon orang-orang yang kritis dan meritokratik. Dalam hal ini, tujuan akhir dari Suara Demokrasi adalah simulasi pemilihan OSIS. Saya telah membagi beberapa grup di antaranya Komisi Pemilihan OSIS dan beberapa partai. Saya mengajarkan bagaimana demokrasi dibangun: Proses pemilihan yang sehat didasari rekam jejak, profil visi-misi, dan seberapa kreatif cara mereka berkampanye. Sejauh ini mereka sudah membuat logo dan bendera partai, presentasi dalam rangka edukasi demokrasi yang baik dan mengasosiasikan program kerja dalam bentuk siniar. Ke

Self-Journaling: Energi Itu Menular

Image
Kemarin malam saya mendapati pos menarik dari sebuah akun Instagram, The Unteachables. Akun ini sangat membantuku dalam hal memperkokoh sudut pandang dalam karir mengajarku. Isi pos ini berjudul 'What's your teacher type?'. Terbayang? YES! Pos ini menawarkan sebuah kuesioneri yang berujung pada identitas kita dalam mengajar. Tujuannya kurang lebih agar lebih bisa mengenal diri saat di dalam kelas dan perilaku apa yang bisa dimaksimalkan. Betapa banyaknya penghakiman kita sebagai seorang guru. Disebut terlalu santai, terlalu tegas, terlalu terlalu diam, terlalu bawel, terlalu... apapun itu yang berpikir kita tidak cukup baik dalam melakukan tugas kita. Faktanya, kamu tidak 'terlalu begini, terlalu begitu'. Kamu enggak perlu mengubah itu, kamu cukup memahami diri lebih dalam lagi. Dengan menyelam diri lebih dalam lagi, kita jadi lebih mudah memancarkan energi kita. Pertanyaan demi pertanyaan telah terjawab mulai dari bagaimana perasaan kita menghadapi kelas, respon ki

Belajar Seharusnya Menyenangkan?

Image
Pertanyaan ini muncul di dalam benak saya sebagai seorang pengajar yang berkecimpung bertahun-tahun lamanya. Di tempat kerja saya yang lama, strategi saya untuk membuat anak-anak suka pelajaran Bahasa Inggris adalah menjadi guru yang menyenangkan, membawa pelajaran dengan games, dan sebagainya. Hingga suatu ketika muncul sebuah Tweet dari mantan direktur AI-nya Tesla, "Learning is not supposed to be fun" Konteks lengkapnya seperti ini, "There are a lot of videos on YouTube/TikTok etc. that give the appearance of education, but if you look closely they are really just entertainment. This is very convenient for everyone involved : the people watching enjoy thinking they are learning (but actually they are just having fun). The people creating this content also enjoy it because fun has a much larger audience, fame and revenue. But as far as learning goes, this is a trap. This content is an epsilon away from watching the Bachelorette. It's like snacking on those "Ga

Narrative Text: Explanation & Examples

Image
Explanation Example of Narrative Text Pinocchio Once upon a time, there was a woodcarver, called Geppetto who lived without a child. So he decided to make a puppet and named him ‘Pinocchio’. As he began to carve the wood, in surprise, Pinocchio laughed at him. When Geppetto was getting finished, the puppet kicked the old man and ran out of the door. As Pinocchio was running on the street, a policeman caught him but people said to the policeman that the puppet belongs to Geppetto. So the policeman arrested the old man instead of Pinocchio. Pinocchio had to remain alone at home and felt hungry so, he tried to cook an egg. As it put on a hot pan, a little chicken flew away. Then he sat by the fire. When Geppetto came to the house, the old man saw the puppet’s feet had burnt. Geppetto then made his new feet and some clothes to go to school like a real boy. Geppetto was so poor because he had to sell his coat for Pinocchio’s textbook. On the school way, Pinocchio heard some exciting music c

Demistifikasi Feodalisme dalam Pendidikan Indonesia

Image
Lebih dari satu dasawarsa, selalu ada hantu dalam ranah pendidikan di Indonesia. Hantu adalah makhluk metafisika yang sering dikaitkan sesuatu yang menakutkan dan mengancam. Hingga sekarang hantu itu disebut feodalisme. Menyinggung tentang pendidikan, hari ini menurutku adalah waktu yang cukup tepat. Seperti biasa, di Hari Guru ini, mereka — para guru — sedang dininabobokan dengan senandung-senandung syahdu akan kemuliaan mereka. Dibuat lupa sejenak bahwa mereka masih menjadi budak tirani birokrasi dan kebijakan elite politisi. Miskin sekali jumlah patronase yang diberikan kepada guru-guru. Sekalipun digelontorkan, dukungan ini biasanya bersifat populis dan jangka pendek. Perilaku korup di sektor ini harusnya jadi bukti nyata betapa bobroknya sistem pendidikan di Indonesia. Tahukah jika Dinas Pendidikan menempati ranking kedua paling korup di Indonesia? Ada selalu tanda tanya besar di sini. Apa yang membuat pendidikan kita susah maju? Para guru yang dibuat payah kah? Pemerintah yang ti

I am not religious, I am spiritually religious

Image
"I am not religious, I am spiritually religious" Meski tidak saling bertentangan, keduanya juga tidak sama. Agama adalah seperangkat pribadi atau sistem yang dilembagakan dari sikap, keyakinan, dan praktik keagamaan; pelayanan dan pemujaan kepada Tuhan atau yang supernatural. Sementara, spiritual adalah, di sisi lain, berkonotasi dengan pengalaman koneksi ke sesuatu yang lebih besar dari kita. Agama sering berkaitan dengan pengalaman objektif seperti rumah ibadah, kitab, ritual. Sedangkan spiritualitas berkaitan dengan praktik eksternal dan keilahian yang lebih dalam. Di Indonesia, seiring zaman pun istilah ini bergeser seperti, "Jangan cuma beragama, tapi perlu juga spiritual." karena konsep agama biasanya meliputi dosa, penghakiman ilahi, murka Tuhan, atau ganjaran yang kekal. Namun, pembawaan spiritualitas, sebaliknya, biasanya membuang sisa-sisa ketakutan dan kekhawatiran demi pendekatan yang lebih penuh kasih dan welas asih dalam hidup — dan mati.  Jadi, inilah

TERBUKTI! 5 Cara Menghasilkan Uang di Fiverr - Personal Experience

Image
Mencari uang di dunia internet semakin lama banyak yang bisa diakses. Salah satunya dengan cara menjadi pekerja lepas. Banyak sekali wadah yang menampung kemampuan dan bakat kita di website global yang tepercaya, salah satunya adalah Fiverr . Tidak ada cara terbaik untuk memulainya, melainkan bertanya: 1. Apa yang dibutuhkan di Fiverr? 2. Kemampuan apa yang saya miliki? Banyak sekali layanan yang Fiverr berikan seperti graphic design & illustration, digital marketing, writing & translation, music & audio, programming & tech, business, lifestyle, dan industries . Silakan pilih sesuai kemampuan yang kamu miliki. Saya sendiri bermain di ranah desain grafis dan ilustrasi sejak SMA, sehingga saya tidak perlu susah-susah mau memilih menjadi apa. Awal saya bermain di Fiverr karena iseng-iseng. Karena sebelumnya saya bekerja sebagai reviewer di Linguistic Tanx, salah satu perusahaan Kanada yang bekerja sama dengan Google dibidang transkripsi. Saat itu saya memutuskan untuk mem

Why Should I change Adobe to Affinity?

Image
It's been a long time using Adobe products for multimedia purposes. Just type in Google: Download Adobe Creative Suite FREE. Download, finish! Don't forget to crack it. Back then I didn't know about licensing cases, so use Adobe products only as a hobby outlet. Over many years, many design and illustration orders began. Adobe is a mainstay. Had known that this software was paid and at that time the heart had not yet been moved to migrate. But, as a graphic designer and illustrator, there is always a sense of prop when using pirated applications. Work feels blessing. Likewise when using the SAI Paint Tool to illustrate (which is now moving to MediBang Paint Tool). But now, I moved to Affinity. Licensed. Why not buy Adobe? Well, this is what I want to tell. Since I searched for multimedia applications, I found Affinity and found the difference. And finally I bought Affinity Designer as a replacement for Adobe Illustrator. Affinity Designer has a very high user interface. No g

Five Minutes Decision

Image
                  Youth is a protocol in which many of the choices we would make today will be very much affected in the future. Most of us live by the small choices we make.          For instance, in the next five minutes I decided to repeat the English vocabulary. Then in five minutes I will use to read four or five paragraphs from the book. Of the five minutes you have, decide to shape the character. When characters are formed, we understand. We are formed from every five minute decision we have made. We are formed from what we eat, what we hear, what we watch. We are almost 100% formed from the Environment that we choose. Also, we are formed from YES or NO our answer to a question.             For a moment we can look out, how do young people decide to start from five minutes? What did they decide for the five minutes to revision?             When we wake up from sleep we also have two choices, go to sleep or go up? Even at meals we can make choices, not determine what the f

Popular posts from this blog

Pacaran Meningkatkan Semangat Belajar?

Simple Past Tense Exercise